Kamis, 11 Desember 2014

[Subliminal] Intimasi dalam Hujan



Momen magis saat serbuan vertikal air datang menerjang
Tak berbasa-basi, begitu saja menyerah pada gravitasi
Sesaat mencipta ruang isolasi hangat
Akses terbatas menuju realitas
Sejenak menipu kita untuk percaya bahwa dunia ini kecil secuil
Sekecil gulana yang tertinggal usai akhir pekan semu

Di balik jeruji air ini, aku berkhayal tentang kamu
Tentang segala intimasi yang melupakan inti hati
Tentang bahagiamu yang kamu pinjamkan pada semua orang, pada keadaan
Tentang semua ekspektasi yang hanya jadi ilusi
Tentang bagaimana lara yang kamu pelihara dan semua hal yang gagal jadi pelipurnya

Aku harap setiap tetes air bisa mengertimu, bisa membilas pilu andaikan memang kamu tuliskan, bukan kamu hidupkan
Karena bila bukan hujan yang bisa mengembalikan intimasi kamu dengan kebahagiaanmu, maka aku tak tahu lagi apa yang bisa