Selasa, 13 November 2012

[KacaMata, Subliminal] Monolog Senja: Mengenai Liburan

Menurut kamu, apa bagian terburuk dari sebuah liburan?
Saat memasuki hari-hari terakhir.

We were just there, lost in all estrangement.

Apakah kamu tahu kalau perjalanan ini bukanlah abadi?
Ya.
Never be too sure, never.


Lalu, kenapa kamu terus melakukannya?
Saya tidak memikirkan bagian terburuknya.

Their rotting routines
is our  once-in-a-lifetime.

Tapi?
Setiap liburan adalah harapan, bukan risiko.

We're smaller than the smallest,
the tiniest dust of the tiniest dust.

Kamu tidak lelah berlari?
Belum.


Some things aren't just worth it.
Look closer.

Berapa orang asing lagi yang ingin kamu asingkan?
Saya tidak mengasingkan orang. Saya hanya tidak nyaman berada bersama alien.

For life's sake,
one day we'd be dressed to kill.

Tidak nyaman atau takut?
Ketidaknyamanan itu menakutkan.


We find a light in every darkness,
but it always unreasonably died.

Bung, ketakutan itu ilusi. Setelah itu selalu ada tempat yang lebih baik.
Saya tahu, hanya saja saya pelupa.


The treasures were there all along...
Maybe.

Ingat ini: selalu ada tuangan kemenangan sesudah pertumpahan peluh.
Tapi apakah itu semua setimpal? Kamu punya surat garansinya?

Every pour is a false hope,
every sip is a awakening.
Siapa yang membutuhkan garansi saat kamu diberkati ketidaktahuan? Jangan bersiap untuk terkejut. Masa depan hanyalah khayalan yang tidak hadir membumi. Dia jauh di sana, mengimingi kesempurnaan. Membuatmu lupa daratan, lupa berpijak pada saat ini. Mengirimkan takut yang tidak seharusnya nyata. Menghapuskan oranye sore, dan menggantinya dengan hitam malam.


The dawn isn't meant to be immortal,
now is the most eternity you'd ever live.


Senja tidak berlangsung selamanya, bung.