Minggu, 19 Mei 2013

[Mimpi Semalam] Reuni SMA Carrie Mathison


Dibuka dengan adegan reuni. Tak seperti biasanya, saya rela menghadiri acara non-formal pertemuan kawan-kawan SMA. Di situ banyak wajah familiar, dialog detil, tapi tempatnya sama sekali asing. Sebuah ruangan kayu yang tidak begitu besar tapi entah bagaimana caranya puluhan orang bisa masuk situ.
Pertama saya berbincang dengan dua kawan SMA saya yang kebetulan tidak begitu lama yang lalu baru saja bertemu di realitas. Saya tidak ingat naskahnya. Lalu bermunculan kawan-kawan lainnya yang sudah tidak lagi intim. Kesenangan dimulai. Entah bagaimana caranya, tapi saya sangat bersenang-senang saat itu.
Atmosfir mendadak berubah drastis. Seseorang yang tidak saya kenal –tapi saya sadar kalau dia berderajat lebih tinggi- mendatangi saya, memberikan saya sebuah penjelasan mengenai suatu misi berbahaya. Kalau tidak salah, kira-kira petikannya begini: “Ini saatnya kamu buktikan keahlianmu. Ini tidak seberbahaya itu kok, kamu hanya harus bertemu dengan seseorang, dan tanyakan dia mengenai misi terorisme.” Intinya, tugas saya hanya untuk bertemu dan berbincang.
Awalnya saya menolak, tapi entah kenapa saya tetap menjalankannya. Di saat reuni sudah mulai sepi, saya mengendap-endap keluar ruangan itu dan mencari tempat yang dimaksud bos saya. Tapi apa yang saya temukan sungguh tidak lazim: sebuah ruangan besi kecil dan sempit di mana ternyata perserta reuni tadi sudah berkumpul di situ. Namun, ada satu penyusup, entah siapa. Asumsi saya mengatakan untuk menghajarnya habis-habisan. Teman-teman hanya menyoraki saya yang semangat memukulinya. Usai perkelahian satu arah, saya keluar ruangan dan kembali menuju ke tempat awal sambl berharap si pemberi misi masih ada.
Beruntung, dia sedang duduk santai. Dengan pengkhayatan total sebagai pemberontak bijaksana, saya menggebrak meja (mungkin. Saya tidak ingat betul). Kira-kira saya bilang begini: “Saya tidak akan melakukannya! Lihat dia sudah babak belur! Lakukan saja sendiri! You know what? I QUIT!”. Overdosis harga diri, saya keluar ruangan dan terus berlari dengan senyum kepuasan maksimal. Terus berlari hingga mencapai kamar tidur rumah saya, telentang.
Sepertinya akumulasi maraton Homeland Season 1, -dan Season 2 Episode 1 (The Smile) sebagai penutup hari- menjadikan saya Carrie Mathison (Claire Danes) absurd yang merindukan kawan-kawan SMU. Ah, setidaknya saya belajar untuk memberontak, berkelahi, dan menghadapi acara reuni. Walau hanya dalam mimpi.